Selasa, 05 Mei 2015

Tunggu by Kurniawan Gunadi -Hujan Matahari-

TUNGGU

Bagaimana jika tidak ada lagi orang yang mau menunggumu? Dia yang sebelumnya kamu percaya akan menunggumu, ternyata pergi meninggalkanmu. Jadi selama ini hanya perasaanmu saja. Kamu merasa bahwa orang lain akan mau menunggu ketidakpastian datanganmu.

Bagaimana jika tidak ada lagi orang yang mau menunggumu? Yakinlah bahwa kamu benar-benar orang yang ditunggu? Sempatkah berfikir, sudah berapa lama kamu membiarkan waktunya habis untukmu? Lalu masih berfikirkah kamu untuk menyalahkan sebab dia telah meninggalkanmu lebih dulu?

Bagaimana jika tidak ada lagi orang yang mau menunggumu karena kamu tidak pernah tepat waktu? Sampai kapan kamu berharap orang lain akan selalu bisa memahami keterlambatanmu? Sampai kapan kamu berpikir bahwa orang lain selalu bisa menerima ketidaktepatanmu?

Mungkin, sampai kamu benar-benar merasa tidak ada lagi satu orangpun yang mau menunggumu. Mungkin, saat itu baru kamu sadar bahwa kamu telah membuang orang-orang yang tadinya begitu sabar terhadapmu. Dan kini mereka meninggalkanmu, katamu.

Sadarkah bahwa kamu yang meninggalkan mereka? Karena kamu tidak pernah menghargai waktu yang mereka miliki. Karena kamu telah menyia-nyiakan kepercayaan yang telah mereka berikan. Karena kamu telah menahan mereka untuk maju hanya demi menunggumu yang tidak pernah bisa mereka pastikan kapan datangnya.

Bagaimana perasaanmu, saat kamu tahu tidak ada satu orang pun yang mau menunggumu (lagi)?



-KurniawanGunadi-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar