Selasa, 04 Agustus 2015

Abuya #2

Senin, 15/06/15

Hari itu adalah hari dimana aku bertemu dan berkumpul dengan teman Psy-train teman yang selalu mengajariku untuk bersabar, bertanggung jawab, tepat waktu, tegas dan banyak lagi yang selalu mereka share-ing denganku. Ketika malam itu tiba aku sangat berharap kau akan datang dalam pertemuan itu, selalu menoleh kearah pintu dengan harapan kau akan datang tiba-tiba walaupun hatiku berkata kau tidak akan datang malam itu.

Malam itu adalah malam yang sangat menyenangkan dan membuat hatiku berdegup kencang, bagaimana tidak semua temanku mengetahui kalau aku menyukai Mu. Dan sehabis makan aku langsung ditebak oleh ka Ad** dia berniat untuk membantuku mengungkapkan apa yang selama ini aku tutupi dari Mu, dengan berat hati aku langsung menolaknya karena aku sudah memikirkan kedepannya jika kau menolakku.

Teman-temanku sudah berniat untuk memojoki aku ketika kita berkumpul dan bertemu denganmu, aku tidak yakin mereka melakukan hal itu tapi kalau dipikir-pikir mereka adalah teman terbaikku, mereka akan selalu mau membantu apapun yang aku perlukan dan butuhkan, terutama untuk mengungkapkan apa yang selama ini aku tutup-tutupi dari mu.


Aku pernah membaca kata-kata bijak yang bertuliskan berdoa itu seperti kayuhan sepeda, semakin kita kayuh kita akan semakin cepat sampai pada tujuan itu sama seperti halnya kita berdoa, semakin kita sering berdoa kita akan sampai pada tujuan dari doa itu, aamiin dan semoga. Ketika aku berdo’a, apakah do’a kita sama? Apakah tujuan kita sama? Dan apakah kita selalu berdo’a dengan harapan yang sama?
Aku sering mendengar wanita baik untuk pria baik dan sebaliknya wanita buruk untuk pria buruk. Jika aku tidak bersama denganmu berarti diantara kita ada yang tidak baik? Atau memang kita tidak dipersatukan tetapi hanya untuk dipertemukan?

Mengapa berawal dari mengagumi lalu bisa memiliki rasa sayang yang dalam?