10 Juli 2016
Hari ini adalah hari dimana aku
dapat bertemu kembali denganmu setelah beberapa minggu kau berada di Indramayu
untuk merayakan hari raya Idul Fitri disana rasanya senang sekali ketika
melihat matamu dapat menatap mataku dengan sempurna trimakasih ya Allah kau
telah menjaganya untukku. Tertawa terbahak-bahak sampai pada akhirnya
membicarakan hal yang serius yang dapat membuat kita menitihkan air mata, kata
orang bilang hidup itu pilihan dan dia benar-benar memilih salah satu untuk
dipilih dan satunya lagi untuk dikorbankan. Memang berat memilih antara
keluarga dengan seseorang yang benar-benar kita cintai, tapi mau bagaimanapun
juga keluarga tetaplah nomer 1. Aku tidak pernah melarang seseorang untuk
bertemu atau berbagi kasih dengan yang lainnya termasuk kamu, aku tidak pernah
melarangmu untuk tidak berhubungan dengan seseorang yang pernah membuatmu
merasa paling bahagia saat itu aku sangat membuka lebar untuk apapun itu
terhadapmu, semoga tidak ada yang di tutupi yaa..
Ketika harus memilih salah satu
diantara dua pilihan adalah perasaan yang sangat menyakitkan sebab kita harus
menjalani pilihan yang sebenarnya tidak kita pilih, memang hidup atau apapun
itu kita yang menentukan tapi tanpa adanya support kita tidak bisa sehebat dan
setegak hari ini. Kita butuh sebuah support agar kita lebih dapat percaya diri
dan berani dalam melakukan suatu tindakan, ketika sebuah support dan tujuan
memiliki maksud yang berbeda dalam keadaan inilah kita mulai goyah dan sulit
untuk menyeimbangkan pilihan.
Semoga suatu proses tidak akan
pernah mengecewakan hasil jika hal yang sebaliknya terjadi maka aku sudah
benar-benar tidak tau harus berbuat apa selalin berdoa dan selalu berusaha.
Kamu tidak perlu membenarkan diri karena dirimu sudah jauh lebih baik dibanding
diriku, aku yang harus memperbaiki diri untuk dapat berjalan seimbang denganmu
seorang anak muda yang taat sekali pada agama.
Dan kamu tidak perlu khawatir karena
semua akan baik-baik saja dan kamu tidak akan kehilangan satupun diantara aku
dan keluargamu.