Sabtu, 26 September 2015

Abuya #6

Assalamualaikum..

Selamat Ulang Tahun untukmu, semoga selalu diberikan kemudahan dan kelancaran dalam hal apapun, semoga selalu disehatkan jiwa dan raganya, semoga selalu berkah setiap melangkahkan kaki, semoga dipanjangkan umurnya, semoga selalu terlaksana rencana-rencananya, semoga selalu meningkat amal ibadahnya. Aamiin

Hari ini aku hanya bisa medoakanmu itu, mendoakan semua yang terbaik untukmu dan aku selalu mengAamiin-i setiap doa-doa yang kau panjatkan. Semoga dan selalu menjadi berkah untukmu. Maaf jika sesuatu itu terlambat datang padamu karena ku bingung harus menitipkan sesuatu itu pada siapa. Dan aku pun punya pikiran kalau aku titip saja pada temanmu, ternyata ekspetasi dan realita sangatlah jauh berbeda, berbanding terbalik. Saat ingin menitipkan sesuatu itu pada temanmu perasaan ku saat itu tidak enak, malu, dan sedikit senang. Dan pada akhirnya kita pun tidak bertemu, dan memutuskan untuk menitipkannya suatu saat nanti, jauh dari harapan semula. Tapi aku sangat bertrimakasih pada Am*** karena dia telah berniat untuk membantuku walau pada akhirnya kita tidak bertemu.

Alhamdulillah dihari kelahiranmu ini aku merasa sangat senang tanpa tahu sebabnya, harapanku di ulang tahunmu kali ini adalah aku ingin bertemu denganmu kapanpun dan dimanapun tanpa harus mengenal waktu dan tempat.

Minggu, 13 September 2015

Abuya #5

Siang ini cuacanya terik sekali, sepertinya hari ini aku akan bahagia.

Aku pernah menbaca sebuah tulisan yang berisikan “kalau kita suka atau sayang pada seseorang kita harus memantaskan diri kita terlebih dahulu, apakah kita pantas suka atau sayang pada orang itu. Ketika kita pantas untuk orang tersebut maka bersatulah kita jika tidak maka akan sebaliknya”. Berarti kalau kita tidak bersatu kita tidak pantas? Mungkin pernyataan itu ada benarnya.

Di saat yang bersamaan pula pendirianku mulai goyah, antara takut dan nekat ingin memberikan sesuatu itu padamu tapi aku malu aku takut kau menghindar dari ku dan banyak ketakutan lain yang selalu ada dalam pikiranku.

Rabu, 2/9/15

Aku sudah membeli semuanya yang akan ku berikan padamu dihari nanti aku berharap kamu senang dengan hadiah yang ku berikan.

Tapi setelah ku pikir-pikir aku malu atau bahkan segan memberikanmu ini, karena aku pikir untuk apa aku memberikanmu sesuatu tetapi kamunya memberikan respon biasa saja, aku berfikir bahwa aku bukan siapa-siapa yang harus melarangmu dekat dengan siapa saja tapi kalau aku boleh jujur aku sangat cemburu sekali jika kau dekat dengan perempuan lain apalagi sampai akrab banget. Aku memang berbanding terbalik sekali dengan dia tapi setiap pribadi memiliki suatu cara untuk memberikan sesuatu yang istimewa kepada orang yang special dan cara itu berbeda dilakukan setiap individu dan aku hanya seperti ini yang bisa ku berikan padamu, sesuatu yang simple, sesuatu yang biasa saja tidak ada istimewanya. Bukankah istimewanya aku adalah biasanya kamu?

Seistimewa apapun sesuatu yang ku berikan hanya bernialai biasa saja dimatamu, jadi aku agak bingung, tetap aku berikan padamu atau ku berikan pada orang lain. Dihari ini, dijam ini, didetik ini juga aku sangat merindukan sosokmu, sosok yang setiap kali bertemu selalu menyapa, senyum dan selalu berbagi canda tawa ya walaupun pada akhirnya aku hanya bisa mengingat sebagian dari kebiasaanmu itu.


Dan saat ini juga aku bingung untuk memustuskan sesuatu yang aku jalankan kedepannya, aku tahu mungkin kamu tidak memikirkan hal ini atau bahkan menurutmu ini adalah hal yang tidak penting tapi bagiku hal sepele inilah yang bisa merubah sikap seseorang menjadi baik atau sebaliknya. Mungkin aku perempuan sekian yang sangat menginginkanmu dan mungkin aku juga perempuan yang ke sekian yang selalu kau respon hanya dengan senyum.

Jumat, 04 September 2015

Abuya #4

Jumat, 3/7/15

Siang ini aku memutuskan untuk mampir terlebih dahulu ke suatu Mall untuk tujuan tertentu. Sebelumnya aku tak menyangka kalau ibu menyetujui tentang pemberianku itu, dan Alhamdulillah Allah memberikan rezki yang lebih untuk ku sehingga aku bisa membelikanmu sesuatu tanpa harus mengumpulkan uang terlebih dulu.

Saat ini aku sangat meridukanmu, entah bagaimana cara mengungkapkannya. Aku sudah menyampaikan ini kepada Allah, mungkin saja disampaikan olehNya kepadamu dengan seribu cara yang Allah miliki. Aku bersyukur Allah mempertemukan kita, mungkin menurutmu pertemuan itu biasa saja, tapi menurutku pertemuan itu adalah pertemuan yang sangat ku dambakan.

*beberapa bulan kemudian*

Entah kenapa hari ini aku merasakan ada yang berbeda dari biasanya. Mencintaimupun rasanya berkurang, akupun bingung dengan apa yang saat ini terjadi, aku berpendapat bahwa kau sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi selama ini. Perasaanku adalah senang, takut, kecewa, gelisah, bingung dan campur aduk, yang aku takutkan adalah kau tiba-tiba menjauhiku.


Di suatu malam aku pernah sangat merindukanmu, sangat menyayangimu dan sangat-sangat ingin berada di dekatmu. Seketika itu juga aku ingin menangis, sesungguhnya aku tak ingin menangisimu atau menangis karnamu. bukannya setiap air mata wanita yang jatuh karena lelaki itu akan dicambuk dengan tulang rusuk wanita itu sendiri? Aku hanya tidak ingin itu terjadi padamu, jadi sebisa mungkin aku menahannya. Dan pada akhirnya aku tidak bisa menahannya sehingga jatuhlah air mata itu. Maaf bukan maksudku ingin mencambukmu tapi aku sudah tidak bisa menahan air mata yang selalu aku tahan di depan mereka semua.

Rabu, 02 September 2015

Abuya #3

Selasa, 23/6/15

Hari ini yang aku pikirkan adalah hari kelahiranmu atau hari ulang tahunmu yang jatuh pada 26 Sep. aku memikirkan sesuatu apa yang pantas untukmu? Sesuatu apa yang bisa mengingatkanmu padaku? Sesuatu apa yang selayaknya aku beri? Jika nanti aku memberimu sebuah sesuatu apakah kau ingin menerimanya? Apa kau senang? Atau biasa saja? Atau bahkan kau ilfil denganku nanti? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang menggantung di kepala ku.

Aku tidak akan memberikan sesuatu itu langsung kepadamu karena aku malu. Karena aku takut kau tidak mau menerimanya. Atau kau menerimanya karna kasihan denganku. Banyak hal yang lainnya yang selalu aku takutkan, dan aku menutupi itu semua dengan cara selalu menghindarimu. Aku tahu mungkin banyak sekali perempuan yang amat sayang padamu, tetapi mungkin tak ada yang seberani dan senekat aku.
Maaf jika aku terlalu mengusahakanmu.

Aku berfikir kalau sebaiknya aku memberimu sesuatu sebuah baju koko. Baju yang bisa kau kenakan pada saat Shalat. Mungkin itu lebih bermanfaat dan berguna, ya walupun harga nya tak seberapa. Kau harus tahu, aku memberikanmu ini semua karena aku sangat sayang sekali padamu. Aku ingin kau selalu ingat pada Allah. Aku bingung harus bagaimana menjabarkannya agar kau percaya dan mengerti.

Apa aku harus cantik agar kau tertarik?
Apa aku harus kurus supaya kau menerimaku?
Apa aku harus jadi orang lain agar kau mau tertawa denganku?
Apa semua itu harus aku lakukan agar bisa mendapatkanmu?

Aku tidak pernah menyalahkan sang pencipta bila ku tak cantik. Apa kau mengetahui kenapa kita dipertemukan? Apa kau juga mengetahui mengapa aku bisa mengagumimu? Entahlah kenapa pikiranku menjadi tak karuan seperti ini. Aku sering sekali memimpikanmu. Aku tau itu pertanda apa, itu pertanda kalau kau yang selalu aku pikirkan hingga terbawa sampai mimpi.

Kau harus mengetahui hal ini, mungkin bagimu ini bukan urusanmu tapi kau harus mengetahuinya. Sudah banyak lelaki yang aku abaikan hanya untuk fokus padamu, hanya untuk menjadikanmu satu-satunya. Mungkin kau takkan peduli hal ini tapi percayalah aku melakukan itu semua hanya untukmu.

Hanya untukmu..