Kamis, 24 Maret 2016

Psikodiagnostik #2

Prinsip-prinsip, Teknis, dan Metodologi

Norma perkembangan
·         Dilihat dari si anak perkembangannya bagus atau tidak, sesuai atau tidak.
·         Salah satu cara untuk mengartikan skor-skor test adalah dengan menunjukan sejauh mana individu telah maju sepanjang jalur perkembangan normal.

Norma kelompok yaitu kinerja individu dievaluasi berdasarkan kinerja kelompok terstandarisasi yang paling bisa dibandingkan.

a.           Sampel Normatif: Dilakukan untuk mendapat sampel yang representative dari populasi.

b.        Norma-norma Jangkar Nasional: Satu pemecahan atas kurangnya komparabilitas norma-norma adalah dengan menggunakan test jangkar untuk menghasilkan table ekuivalen dari table.

c.                  Norma-norma Spesifik: Pendekatan lain pada nonekuivalensi norma-norma yang ada.

Reabilitas yaitu bagaimana suatu alat test bisa konsisten dapat dipercaya atau tidak.
Jenis-jenis Realibilitas

Ø                 Test-Retest: Kata kuncinya adalah alat test, dikonsistenkan pada dua waktu yang berbeda.

Ø                Pararel atau Alternatif: Kata kuncinya adalah hasil test, hasil test bisa mewakili item-item alat test. Itemnya sama tapi hasilnya berbeda. Item-item test yang mewakili itu adalah karakteristik.

Ø                Split-half

Validitas yaitu menyangkut apa yang diukur tes dan seberapa baik test itu bisa diukur dan hasil test yang diujinya semua sama.

Tiga jenis validitas test;      
                                  
1.      Validitas Isi
Melibatkan pengujian sistematik atas isi test untuk menentukan apakah test itu mencangkup sampel representative dari domain perilaku yang harus diukur.

2.      Validitas Kriterion
Validitas Konkuren yaitu diperoleh pada saat yang hampir sama dengan pemberian skor test, skor test diukur dengan alat ukur lain dicocokan bisa diganti dengan alat test yang sejenis.
Validitas Prediktif yaitu diukur untuk masa mendatang.

3.      Validitas Konstruk

Sejauh mana test bisa dikatakan mengukur suatu konstruk atau sifst teoritis.

Senin, 21 Maret 2016

Psikodiagnostik #1

Psikologi menurut John B Watson adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku lahiriah dengan menggunakan metode observasi yang objektif terhadap rangsangan. Menurut Plato dan Aristoteles psikologi adalah ilmu yang mempelajari hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir. Ketika kita sudah mengetahui psikologi itu apa baru kita dapat membahas psikodiagnostik yang sangat berhubungan sekali dalam semua bidang psikologi.

Psikodiagnostik menurut diskusi kami adalah cara bagaimana suatu individu dapat memecahkan masalahnya seperti apa. Bagaimana cara kita menangani suatu masalah yang memiliki perilaku tertentu contohnya seperti skizofrenia. Ada juga dalam diskusi kami yang mengatakan bahwa psikodiaognostik adalah ilmu yang mempelajari metode untuk menegakan diagnosa perilaku.

Kegunaan psikodiagnostik itu sendiri adalah alat yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang motivasi, preferensi seseorang, sikap, minat dan reaksi karakteristik kepada setiap orang.
Ada hubungan psikodiagnostik dengan beberapa bidang lainnya seperti hubungan psikodiagnostik dengan psikologi industri dan organisasi yaitu berhubungan dengan seleksi dan pengrekrutman karyawan. Hubungan psikodiagnostik dengan psikologi perkembangan yaitu untuk mengetahui intelegensi anak, hubungan psikodiagnostik dengan psikologi sosial addalah dibidang sosial sebagian besar adalah observasi dan wawancara.

Test psikologi adalah test yang terstruktur, sistematis, validitas dan realibilitas dan standarisasi. Yang dimaksud standarisasi adalah seperti kita melihat orang mengantuk, kita harus mempunyai beberapa list yang dapat mendefinisikan waktu tersebut. Seperti orang ngantuk cenderung dengan duduknya membungkuk, mata merah atau sayu,dan sering menguap itu dapat dimasukan kedalam list orang mengantuk.


Perbedaan test psikologi dengan psikometri adalah test psikologi harus terstruktur, sistematis dan standarisasi sedangkan psikometri adalah alat, yang menciptakan result-result yang akan diteliti.