Selasa, 07 Juni 2016

#Psikodiagnostik 6

Menurut Vernon (1971) personality assessment adalah kegiatan mengenali, mengerti dan memahami orang lain dengan menggunakan metode-metode ilmiah untuk digunakan dalam keperluan seleksi,konseling,bimbingan dan penelitian. Wawancara menurut Kaplan (2013) adalah proses interaktif, bahwa peserta (pewawancara dan yang diwawancarai)  mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Menurut Stewart dan Cash (2006) adapun tujuan dan bentuk, wawancara memiliki tiga bagian utama, yaitu: The opening / Pembukaan, The body / Isi, The closing / Penutupan.

Menurut Kerlinger(2013) Wawancara merupakan suatu seni, lebih-lebih perencanaan dan penulisan skedulnya. Lazimnya seorang pendatang baru belum mampu menghasilkan skedul yang baik. Ini disebabkan oleh beberapa hal seperti kemajemukan arti dan ambiguitas kata, kurang ketajaman dan keterusmenerusan pemusatan perhatian pada masalah dan hipotesis yang sedang dikaji , kurangnya penghargaan terhadap skedul sebagai suatu instumen pengukur, dan kurangnya latar belakang dan pengelaman yang dibutuhkan.

Garis besar wawancara meliputi urutan topic yaitu secara alami akan mengikuti pembagian suatu permasakahan atau isu pokok, yang kedua adalah urutan waktu yaitu memperlakukan topic atau bagian topic dalam urutan kronologis. Ketiga adalah urutan ruang dimana urutan ruang dapat mengatur topic melalui pembagian ruang, kiri ke kanan, atas ke bawah dsb. Keempat adalah urutan sebab akibat yaitu mengeksplorasi sebab akibat tersebut. Dan yang terakhir adalah urutan solusi masalah terdiri atas tahapa masalah dan solusi.

Wawancara memiliki 2 jenis yaitu terstruktur dan tidak terstruktur,menurut Anastasi, A & Urbina, 2007 wawancara yang terstruktur adalah wawancara yang memiliki topic pembicaraan yang sudah ditentukan terlebih dahulu, kelebihan dalam wawancara ini adalah isi pembicaraan akan lebih fokus dan kelemahan dari wawancara terstruktur adalah terlalu formil dan kaku. Wawancara tidak berstruktur yaitu wawancara yang tidak memiliki arah pembicaraan yang jelas, kelebihannya adalah pembicara akan berlangsung dalam suasana bebas dan santai dan kelemahannya adalah pembicaraan akan mudah menyimpang kearah lain atau tidak fokus.

Observasi adalah keterampilan sehari-hari yang lain, yang merupakan metodologi sistematis dan diterapkan dalam penelitian kualitatif. Hampir semua indera yaitu melihat, mendengar, dan mencium dapat diitegrasikan ke observasi (dalam Flick, 2014).

Jenis observasi ada dua yaitu observasi terstruktur dan tidak terstruktur, Suatu observasi yang prosedur dan pelaksanaannya sangat ketat dan biasanya dibantu dengan alat-alat yang peka dan dalam lembar observasinya dipergunakan proses kontrol yang memungkinkan observasi dilakukan kembali lembar observasinya biasanya sangat terperinci dan rancangannya sangat kompleks. Sedangkan observasi tidak terstruktur adalah Suatu proses observasi yang dilakukan secara spontan terhadap suatu gejala tertentu tanpa mempergunakan alat-alat yang peka atau pengontrolan kembali atas ketajaman hasil observsi tadi.lembar observasi dibuat sangat sederhana, hanya berisi garis besar tanpa suatu rancangan yang kompleks.

Observasi dapat dilakukan secara makro ataupun mikro bila seluruh tingkah laku menjadi objek observsi maka observasi ini dikatakan sebagai observasi dan Apabila tingkah laku dipecah-pecah lagi kedalam detil maka dinamakan observasi makro