Jumat, 3/7/15
Siang ini aku
memutuskan untuk mampir terlebih
dahulu ke suatu Mall untuk tujuan tertentu. Sebelumnya aku tak menyangka kalau
ibu menyetujui tentang pemberianku itu, dan Alhamdulillah Allah memberikan
rezki yang lebih untuk ku sehingga aku bisa membelikanmu sesuatu tanpa harus
mengumpulkan uang terlebih dulu.
Saat ini aku sangat
meridukanmu, entah bagaimana cara mengungkapkannya. Aku sudah menyampaikan ini
kepada Allah, mungkin saja disampaikan olehNya kepadamu dengan seribu cara yang
Allah miliki. Aku bersyukur Allah mempertemukan kita, mungkin menurutmu
pertemuan itu biasa saja, tapi menurutku pertemuan itu adalah pertemuan yang sangat
ku dambakan.
*beberapa bulan
kemudian*
Entah kenapa hari ini
aku merasakan ada yang berbeda dari biasanya. Mencintaimupun rasanya berkurang,
akupun bingung dengan apa yang saat ini terjadi, aku berpendapat bahwa kau
sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi selama ini. Perasaanku adalah
senang, takut, kecewa, gelisah, bingung dan campur aduk, yang aku takutkan
adalah kau tiba-tiba menjauhiku.
Di suatu malam aku
pernah sangat merindukanmu, sangat menyayangimu dan sangat-sangat ingin berada
di dekatmu. Seketika itu juga aku ingin menangis, sesungguhnya aku tak ingin menangisimu atau menangis karnamu. bukannya
setiap air mata wanita yang jatuh karena lelaki itu akan dicambuk dengan tulang
rusuk wanita itu sendiri? Aku hanya tidak ingin itu terjadi padamu, jadi sebisa
mungkin aku menahannya. Dan pada akhirnya aku tidak bisa menahannya
sehingga jatuhlah air mata itu. Maaf bukan maksudku ingin mencambukmu tapi aku
sudah tidak bisa menahan air mata yang selalu aku tahan di depan mereka semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar