Jumat, 04 September 2015

Abuya #4

Jumat, 3/7/15

Siang ini aku memutuskan untuk mampir terlebih dahulu ke suatu Mall untuk tujuan tertentu. Sebelumnya aku tak menyangka kalau ibu menyetujui tentang pemberianku itu, dan Alhamdulillah Allah memberikan rezki yang lebih untuk ku sehingga aku bisa membelikanmu sesuatu tanpa harus mengumpulkan uang terlebih dulu.

Saat ini aku sangat meridukanmu, entah bagaimana cara mengungkapkannya. Aku sudah menyampaikan ini kepada Allah, mungkin saja disampaikan olehNya kepadamu dengan seribu cara yang Allah miliki. Aku bersyukur Allah mempertemukan kita, mungkin menurutmu pertemuan itu biasa saja, tapi menurutku pertemuan itu adalah pertemuan yang sangat ku dambakan.

*beberapa bulan kemudian*

Entah kenapa hari ini aku merasakan ada yang berbeda dari biasanya. Mencintaimupun rasanya berkurang, akupun bingung dengan apa yang saat ini terjadi, aku berpendapat bahwa kau sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi selama ini. Perasaanku adalah senang, takut, kecewa, gelisah, bingung dan campur aduk, yang aku takutkan adalah kau tiba-tiba menjauhiku.


Di suatu malam aku pernah sangat merindukanmu, sangat menyayangimu dan sangat-sangat ingin berada di dekatmu. Seketika itu juga aku ingin menangis, sesungguhnya aku tak ingin menangisimu atau menangis karnamu. bukannya setiap air mata wanita yang jatuh karena lelaki itu akan dicambuk dengan tulang rusuk wanita itu sendiri? Aku hanya tidak ingin itu terjadi padamu, jadi sebisa mungkin aku menahannya. Dan pada akhirnya aku tidak bisa menahannya sehingga jatuhlah air mata itu. Maaf bukan maksudku ingin mencambukmu tapi aku sudah tidak bisa menahan air mata yang selalu aku tahan di depan mereka semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar